Pekanbaru-PNews. Dewan Pengurus Wilayah PPNI Sulawesi Selatan sukses gelar Kongres 1 pembentukan Himpunan Perawat Informatika Indonesia (HPII) Wilayah Sulawesi Selatan yang dilaksanakan di Graha PPNI Sulsel, Jl. Adhyaksa, Panakukkang, Kota Makassar. Sabtu (14/12).

Dalam kongres tersebut Dr. H. Ismail terpilih secara aklamasi sebagai ketua HPII Wilayah Sulawesi Selatan. Kegiatan Kongres dilaksanakan secara during dan luring yang di ikuti oleh seluruh Pengurus DPW PPNI Sulawesi Selatan dan anggota PPNI lainnya.

Dalam sambutannya pasca terpilih, Ismail mengatakan bahwa arah kebijakan di masa kepemimpinannya selama lima tahun kedepan yaitu penguatan kapasitas organisasi HPII mulai struktur, input, proses dan output yang akan dihasilkan oleh HPII dalam bentuk program kerja.

Baca Lainnya :

• Webinar Nasional Keperawatan 0
• Pembukaan Praktek Klinik Keperawatan Gerontik0
• Pembukaan dan Bimbingan Praktik Klinik Keperawatan Keluarga0
• Empowering Nurses Through Digital Literacy for Safe and Effetive Patient Care0
• Liputan Kegiatan di Poltekkes Riau1

Selain itu, HPII Sulawesi Selatan juga akan menguatkan literasi digital dikalangan perawat sehingga pelayanan keperawatan yang berbasis informatika dapat lebih efektif dan efisien.

“HPII juga akan melakukan kolaborasi dan Inovasi dengan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan, pemerintah, sektor swasta dan profesi lain yang kemudian diharapkan akan menjadi kunci keberhasilan HPII Sulsel dalam menciptakan inovasi yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat luas”. Jelas Ismail

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PP HPII, Prof Rr Tutik Sri Hariyati berharap HPII Sulsel jadi pionir dalam pengembangan perawat berbasis teknologi di wilayah timur Indonesia dan Nasional. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan, khususnya di era digitalisasi yang terus berkembang.

“Kami berharap HPII Sulsel bergandengan tangan dengan HPII Pusat mengembangkan inovasi di bidang informatika keperawatan, seperti sistem pencatatan digital, telehealth, dan aplikasi berbasis data untuk mendukung pengambilan keputusan klinis. Transformasi digital bukan hanya sekadar tuntutan zaman, tetapi juga peluang besar untuk memajukan profesi dan kesejahteraan masyarakat di fasilitas kesehatan”. Ucap Prof Rr Tutik Sri Hariyati. (IR)