- Pelatihan Kaderisasi Madya bagi Badan Kelengkapan PPNI
- Webinar Kesehatan Jiwa Di Tempat Kerja: Tantangan Dan Solusi Untuk Dosen, Karyawan, Dan Mahasswa
- Menakar Potensi Ekonomi Media Massa Perawat
- Sukses Gelar Kongres 1 HPII Wilayah, Dr. Ismail Terpilih Secara Aklamasi Pimpin Perawat Informatika
- Webinar Nasional Keperawatan
- Pembukaan Praktek Klinik Keperawatan Gerontik
- Pembukaan dan Bimbingan Praktik Klinik Keperawatan Keluarga
- Empowering Nurses Through Digital Literacy for Safe and Effetive Patient Care
- Liputan Kegiatan di Poltekkes Riau
- Guruku Inspirasiku
Kemenko PMK Beri Sinyal Kapan PPKM Bisa Dicabut
Jakarta - PPKM seluruh Indonesia dilanjutkan ke level 1 hingga 5
September 2022. Pemerintah hingga kini belum memutuskan mencabut kebijakan PPKM
di tengah tren COVID-19 yang masih terpantau fluktuatif.
Per Sabtu (3/9/2022) kasus harian COVID-19 kembali di 3 ribu kasus usai
sebelumnya, Selasa (30/8) kembali naik di angka 5 ribu pasien per hari. Menurut
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan
Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,
Agus Suprapto kebijakan PPKM akan terus diterapkan, kemungkinan selama WHO
belum mengubah status pandemi menjadi endemi.
"Itu sebetulnya diserahkan ke negara masing-masing, tapi pernyataan endemi
tetap dari WHO. Iya sikap (perilaku) menjadi endemi boleh saja, tetapi
pernyataan endemi-nya tetap dari WHO," terang dia saat ditemui di Gedung
Kemenko PMK, Jakarta Pusat Rabu (31/8/2022).
Baca juga: PPKM Jawa-Bali Tetap Level 1, Ini Aturan Terbaru Kalau Mau Nge-Mal
"Iya saya kira dengan pertimbangan insiden kasus barunya itu kita bisa
berperilaku seperti sudah endemi, tetapi PPKM-nya sampai hari ini level 1, 2,
3, tetap akan digunakan karena masih terus waspada, akan diwaspadai
indikator-indikatornya," lanjut dia.
Ia khawatir penularan COVID-19 bisa kembali meningkat di tengah cakupan tren
vaksinasi COVID-19 booster pertama yang rendah dan belum merata ke beberapa
wilayah.
"Kan bisa saja ini merembet ke suatu tempat karena booster pertamanya atau
untuk vaksin ketiganya belum tercapai target," pesan dia.
Sumber berita: detik.com